Minggu, 29 April 2012

Labaik Allahumma Labaik (2)

Pagi 13 Oktober 2011 menjadi hari bersejarah buatku terutama... Labaika Allahumma labaik...sejak selepas subuh (sudah suci pagi itu..alhamdulillah..insya Allah 40 waktu sholat di Masjid Nabawi bisa tercapai)...kalimat talbiyah terus terdengar. Sejak kemarin pagi menanti di asrama Donohudan..beberapa kloter sudah berangkat...ada yang berangkat sore kemarin, malam, dan sekarang tibalah giliran kami...segera bersiap sarapan dan langsung kumpul di ruang makan untuk menuju aula Muzdalifah lagi.
Tas tenteng sekali lagi dicek, dikunci gembok rapi...tas paspor dicek lagi untuk memastikan semua kelengkapan dokumen sudah masuk...juga memastikan kunci gembok koper dan tas tenteng aman serta  udah diraih jika diperlukan.  Oh ya...kami sempat melihat koper-koper kami saat pertama masuk asrama dan masih menunggu pembagian kamar di aula Muzdalifah...yah sekedar lihat koper diturunkan sih..ngk nyentuh sama sekali ... kan koper-koper sudah disetor ke kemenang/kbih (untuk yang ikut kbih) 2 hari sebelum tanggal keberangkatan..means tgl 10 Oktober lalu.  Crita soal koper di entri lain aja yah...seru soalnya..hehe.
Sedikit cerita soal persiapan menjelang berangkat nih...setelah living cost dibagikan tadi malam, saya menyempatkan untuk membagi tempat penyimpanan uang. Saya memisahkan uang-uang itu sesuai kepemilikan dan keperluan.  Maksudnya...karena saya bendahara rombongan,,saya masukkah uang rombongan yang masih lumayan banyak itu dalam satu kantung plastik 1 kilo-an..biar ngk basah seandainya saya masukkan di kantong kaus dalam kangguru..hehe.  begitu juga uang regu... secara kan saya bendahara regu..(whuaahhh..bawa duit banyak tapi punya orang hehehe)...untuk uang pribadi...saya pisah-pisah dalam beberapa kantung dan lokasi simpan.  Kalau saya tidak keliru, saya menyiapkan pecahan (Saudi Arabian Riyal) beberapa lembar uang 1, 5 SAR serta masing-masing selembar 10, 20, dan 50 serta 100 SAR di tas paspor.  Ini untuk persiapan immediate needs selama di perjalanan. Lainnya disimpan di beberapa lokasi.  Selain membawa uang riyal, saya juga membawa uang dollar US (milik regu dan sedikit milik pribadi) juga rupiah (karena Alhamdulillah ada yang nyangoni amplopan sesaat sebelum berangkat).  Alhamdulillah urusan bawa uang ini teratasi dengan baik, selama disana rupiah juga bisa digunakan dan money changer ada dimana-mana di pusat perbelanjaan maupun di dekat penginapan (entri lain yahh)
 

Setelah memakai seragam batik haji nasional, jangan lupa untuk memakai gelang identitas yang bertuliskan nama, nomor paspor, dan asal negara.  Kenakan juga tas paspor dengan benar karena di tas paspor sudah ditempeli no bis dan no kursi yang akan kita gunakan mulai bis dari Donohudan sampai pesawat di adi sumarmo hingga Jeddah nanti pp!!.  Saat kumpul di aula pun kita sudah dikelompokkan berdasarkan no bis..ini untuk memudahkan pengaturan oleh petugas haji.  Saya menyiapkan sweater yang simlple saja serta 1 kaos kaki yang sedikit lebih tebal in case klo di pesawat pas ac-nya baru adeemmm.  

Suasana di pesawat..aku dan suami duduk dalam jalur yang berbeda sesuai nomor


Setelah di briefing sedikit dan ada seremoni lagi untuk pelepasan calhaj menuju bandara Adi Sumarmo.  Proses check-in dan boarding dilakukan di asrama haji.  Seorang petugas membacakan aturan penerbangan berkaitan dengan jenis barang yang tidak boleh dibawa masuk ke kabin (cairan lebih dari 100ml, senjata tajam, senjata api, dlsb), kemudian melakukan pemeriksaan standar seperti di bandara (x-ray, metal detector, dlsb).  Proses berlangsung lancar, semua mengikuti aturan demi keselamatan bersama.  Bis membawa kami langsung ke tangga pesawat.  Bismillah.  Labaik Allahumma labaik.

Sabtu, 28 April 2012

Asrama Haji Donohudan

Iringan-iringan 9 bis besar berisi calon jamaah haji kloter 36 kota Yogya dengan dikawal patroli polisi membuka jalan menuju Asrama Haji Donohudan.  Sekitar jam 10 kami tiba di sana dan langsung dikumpulkan di aula Muzdalifah. 
Sedikit seremoni dilakukan, kemudian kami diberi kertas berisi pembagian kamar dan kartu makan.Acara masih dilanjutkan dengan tes kesehatan yang ternyata di uar dugaan kami semua...seriussss banget ...eh bukan maksudnya mau bilang selama ini tidak serius...maksudnya petugas benar-benar menerapkan azas kehati-hatian terkait masalah kesehatan calon jamaah haji.  Calhaj pria dan wanita dipisah jalur periksanya.  Kemudian dipisah lagi antara calhaj risti (resiko tinggi) dan yang tidak.  Jamaah wanita masih dipisahkan lagi antara yang usia subur dan tidak.  Nah jalur periksa usia subur dan tidak inilah yang sebenarnya tidak saya prediksi sebelumnya karena ketidaktahuan tentang peraturan yang ada (saya cerita khusus tentang hal ini di entri lain yah...buat pelajaran). 
Setelah menyelesaikan rangkaian pemeriksanaan kesehatan dan diberi bungkusan berisi 5 helai masker, obat salep (menurut teman rombongan yang dokter, salep itu bisa berfungsi untuk meringankan pegal dan juga bisa untuk mengurangi gatal pada kulit), pembalut luka, serta oralit), kami bergegas mengambil tas tenteng dan menuju ruang tidur sesuai pembagian.  
Kalau ditanya apa sih kegiatan selama di asrama haji?...intinya sih koordinasi dengan kemenag...lainnya istirahat, sholat ..makam...ishoma.  Yang jelas siang itu semua sholat di mesjid asrama, kemudian makan siang komplit.  Sore itu para ketua regu dan ketua rombongan sudah memulai tugas mereka diawali dengan meeting koordinasi.  Klo karu dan karom-nya meeting, yah yang lain...boleh tidur, makan/jajan (ada yang jual makanan di area asrama), ngobrol, mengunjungi stand penjualan nomor perdana berbagai operator, atau ikutan antri di stand pasang roda tas. 
Sebagai informasi saja, di area asrama ada bangunan yang penuh diisi kios pedagang.  Ada penjual perlengkapan haji, penjual oleh-oleh haji, tempat masang roda tas tenteng maupun koper, jual pulsa, sampai jual makanan...lengkap!!...Jadi jangan khawatir, kalau masih merasa perlu bei tambahan dalaman kerudung atau kaos dalam...masih bisa di asrama haji..asal jangan keterusan shopping...mau diletakkan dimana bu pak..hehehe.
 Malam itu sehabis makan malam, kami dikumpulkan untuk menerima paspor, gelang paspor, boarding pas, dan living cost selama di tanah suci.   Saat itu juga diumumkan bahwa untuk karu dan karom ada tambahan uang saku khusus sebagai apresiasi pemerintah kepada tanggung jawab tambahan bagi mereka.  Khusus tentang tambahan living cost untuk karu (karena suami kebetulan jadi karu), kami sudah sepakat sejak sebelum berangkat bahwa uang itu akan dimasukkan ke kas regu (kebetulan saya yang pegang) dan akan digunakan untuk kepentingan bersama karena pada akhirnya kan semua akan dikerjakan bersama-sama.

Selama di asrama haji, sebaiknya gunakan waktu untuk istirahat karena keesokan harinya adalah jadwal keberangkatan menuju tanah suci yang memang sudah dipahami sebagai ibadah yang membutuhkan kesabaran dan kekuatan fisik.  Jadi jangan berpikir untuk begadang dan ngobrol dengan teman-teman seperjalanan. 
Ashita kara ganbarimashou! Insya Allah..amin.
 

Labaika Allahumma Labaik

Hari keberangkatan itu pun tiba, 12 Oktober 2011 pagi hari ba'da subuh, kami sudah bersiap pakaian lengkap dan mengecek kesiapan semua dokumen, tas paspor serta tas tenteng.  Sebelum berangkat kami melaksanakan sholat shafar terlebih dahulu di mesjid sebelah rumah.  Di mesjid juga sudah berkumpul adik ipar dan suami, seorang sepupu serta seorang tetangga. Jadi pagi itu kami berenam dilepas oleh sanak saudara dan tetangga menuju balai kota di Timoho.  Pagi itu mas Hesa (my oldest son) rencananya akan langsung masuk sekolah meski terlambat karena sekolahnya tidak jauh dari balai kota.  Beberapa mobil beriringan menuju balai kota dengan tidak lupa membawa tanda masuk bagi pengantar.  Disepakati bahwa calon jamaah haji untuk berkumpul pukul 06.30 dan setelah sedikit seremoni pelepasan dari walikota baru akan diberangkatkan ke asrma haji Donohudan, Solo (sebenarnya masuk kab. Boyolali sih)
Alhamdulillah tiba disana semua keluarga yang mengantar bisa masuk halaman balai kota dan mengantar hingga jadawal keberangkatan.  Kami menempati bis no 7 sesuai nomor rombongan kami dalam kloter 36 kota yogya.  Sebagian besar teman-teman satu rombongan sudah siap di bis dan selaku ketua regu, suami langsung mengecek kehadiran teman-teman satu regu.  Saya yang kebetulan menjadi bendahara untuk rombongan kami, langsung membagikan uang bekal tabungan rombongan selama mengikuti manasik yang saat itu sudah saya tukarkan dalam bentuk dollar US dengan alasan kepraktisan membawa.  Masing-masing kebagian $50...sisa uang rombongan masih saya bawa dengan niat untuk dibagikan saat di tanah suci nanti.  Siapa mengira hal ini membawa cerita lain saat ditanah suci(tidak terkait saya langsung sih..mungkin nanti saya ceritakan...mungkin lo hehehe.
Kurang lebih jam 07.30 katanya seremoni pelepasan di mulai, katanya lagi..hehehe...berlangsungnya di bis 1 yang paling depan dan berisi rombongan haji mandiri alias haji yang tidak ikut kbih.   Bis kami sendiri dilepas oleh petugas dari kemenag yang juga membagikan titipan doa dari bapak Walikota yang intinya untuk mendoakan keselamatan dan kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia khususnya yogyakarta.  Terus terang saya sendiri tidak kebagian amplop berisi titipan doa itu, jadi saya juga lupa sih apa saya ikut mendoakan sesuai isi titipan tersebut (alasannnnn..hehehe).
Sedihkah saya saat melambaikan tangan kepada para pengantar terutama melihat anak-anak di pegang nenek dan eyangnya?...sejujurnya tidak jelas...saya tidak menangis, saya cuma terus mengucapkan kalimat talbiyah itu sambil membalas lambaian mereka.  Saat itu pikiran saya lebih pada saya akan berangkat ke tanah suci dan inilah awal perjalanan itu.  Insya Allah anak-anak sudah dititipkan ke orang-orang yang kami percayai dan amanah, selebihnya urusan dikembalikan pada sang Maha Penjaga, Allah SWT.