Sabtu, 28 April 2012

Asrama Haji Donohudan

Iringan-iringan 9 bis besar berisi calon jamaah haji kloter 36 kota Yogya dengan dikawal patroli polisi membuka jalan menuju Asrama Haji Donohudan.  Sekitar jam 10 kami tiba di sana dan langsung dikumpulkan di aula Muzdalifah. 
Sedikit seremoni dilakukan, kemudian kami diberi kertas berisi pembagian kamar dan kartu makan.Acara masih dilanjutkan dengan tes kesehatan yang ternyata di uar dugaan kami semua...seriussss banget ...eh bukan maksudnya mau bilang selama ini tidak serius...maksudnya petugas benar-benar menerapkan azas kehati-hatian terkait masalah kesehatan calon jamaah haji.  Calhaj pria dan wanita dipisah jalur periksanya.  Kemudian dipisah lagi antara calhaj risti (resiko tinggi) dan yang tidak.  Jamaah wanita masih dipisahkan lagi antara yang usia subur dan tidak.  Nah jalur periksa usia subur dan tidak inilah yang sebenarnya tidak saya prediksi sebelumnya karena ketidaktahuan tentang peraturan yang ada (saya cerita khusus tentang hal ini di entri lain yah...buat pelajaran). 
Setelah menyelesaikan rangkaian pemeriksanaan kesehatan dan diberi bungkusan berisi 5 helai masker, obat salep (menurut teman rombongan yang dokter, salep itu bisa berfungsi untuk meringankan pegal dan juga bisa untuk mengurangi gatal pada kulit), pembalut luka, serta oralit), kami bergegas mengambil tas tenteng dan menuju ruang tidur sesuai pembagian.  
Kalau ditanya apa sih kegiatan selama di asrama haji?...intinya sih koordinasi dengan kemenag...lainnya istirahat, sholat ..makam...ishoma.  Yang jelas siang itu semua sholat di mesjid asrama, kemudian makan siang komplit.  Sore itu para ketua regu dan ketua rombongan sudah memulai tugas mereka diawali dengan meeting koordinasi.  Klo karu dan karom-nya meeting, yah yang lain...boleh tidur, makan/jajan (ada yang jual makanan di area asrama), ngobrol, mengunjungi stand penjualan nomor perdana berbagai operator, atau ikutan antri di stand pasang roda tas. 
Sebagai informasi saja, di area asrama ada bangunan yang penuh diisi kios pedagang.  Ada penjual perlengkapan haji, penjual oleh-oleh haji, tempat masang roda tas tenteng maupun koper, jual pulsa, sampai jual makanan...lengkap!!...Jadi jangan khawatir, kalau masih merasa perlu bei tambahan dalaman kerudung atau kaos dalam...masih bisa di asrama haji..asal jangan keterusan shopping...mau diletakkan dimana bu pak..hehehe.
 Malam itu sehabis makan malam, kami dikumpulkan untuk menerima paspor, gelang paspor, boarding pas, dan living cost selama di tanah suci.   Saat itu juga diumumkan bahwa untuk karu dan karom ada tambahan uang saku khusus sebagai apresiasi pemerintah kepada tanggung jawab tambahan bagi mereka.  Khusus tentang tambahan living cost untuk karu (karena suami kebetulan jadi karu), kami sudah sepakat sejak sebelum berangkat bahwa uang itu akan dimasukkan ke kas regu (kebetulan saya yang pegang) dan akan digunakan untuk kepentingan bersama karena pada akhirnya kan semua akan dikerjakan bersama-sama.

Selama di asrama haji, sebaiknya gunakan waktu untuk istirahat karena keesokan harinya adalah jadwal keberangkatan menuju tanah suci yang memang sudah dipahami sebagai ibadah yang membutuhkan kesabaran dan kekuatan fisik.  Jadi jangan berpikir untuk begadang dan ngobrol dengan teman-teman seperjalanan. 
Ashita kara ganbarimashou! Insya Allah..amin.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar